Angin daksina menggiringku dalam kegelapan
Cahaya temaram mengasingkan senyumku
Lambaian rumput samar-samar memaki
Bulan pun memendar dalam sajak hitam
Alam raya telah bernyanyi sendu
dalam heningnya waktu
Lukisan malam selalu mengisi siangku
Kehendak hati kutinggalkan kepedihan
Seberkas bahagia tak kunjung menyapa
Biarlah, karena aku akan menyapa
Selamat malam, Cintaku
Kalau memang hari ini terdapat luka, berjanjilah kau akan mengobatinya
Kalau memang hari ini terdapat bahagia, berjanjilah kau akan menjaganya
Hari ini milikmu, kau yang menciptakan indah warna di dalamnya
Meski tidak berpelangi, tapi warnamu cukup mewarnaiku
Kuucapkan terima kasih, sebelum waktu mencampakkanku
Kurindu cinta tulusmu
Harapan muncul karena keyakinan
Kekuatan terbentuk karena kemauan
Kesabaran terlahir karena kejujuran
Keikhlasan tercipta oleh kasih sayang
Kepedulian hadir karena kecintaan
Dan seorang sepertiku akan ada
Di setiap ujung senyum dan ujung tangismu
Indahnya kasih tak bisa membeli dunia
Manisnya cinta tak mampu mengubah takdir
Lembutnya senyum tak dapat menghapus luka
Inilah hidup tentang kalah atau menang
Dan tentang bertahan atau berjuang
Tapi tak harus melukai dan membenci
Tuhan Maha Tau...
Tuhan, sentuh aku agar aku bisa merasakan ketenangan
Tuhan, genggamlah mimpiku agar aku bisa berjuang
Tuhan, peluklah doaku agar orang yang ku sayang bahagia
Tuhan, berikanlah aku rasa pedih agar aku tak hanya bisa melukai
Tuhan, tunjukkan aku kegagalan agar aku tak hanya bisa merendahkan
Tuhan, ijinkan aku menangis agar aku menghargai setiap inci perasaan
Di sudut sini yang jauh dari jangkaumu
Aku terdiam sendiri
Menanti kesempatan yang tak pasti
Berlari mengejar mimpi
Berharap nama seharum melati
Meski tak berdaya, ku rasa mampu
Senyumku lenih terang dari pada lampu
Doaku menggema di ruang kalbu
Dan ku pasrahkan pada Penguasa Rindu
Selamat malam duhai rindu yang mengabdi di dasar hati
Semua tentang keindahan
Semua tentang kemewahan
Semua tentang kenikmatan
Akankah semua tentang pengertian?
Udara untuk menghembuskan nafas perjuangan
Otak untuk memproses informasi yang meresap
Darah untuk kekuatan berjuang
Akankah mereka membawa hatimu menjadi pemenang?
Tak akan pernah kudapati rumus mudah kehidupan
Sebisa mungkin ku tempatkan daya juang pada garis yang tepat
Tentang memberi tanpa sedikitpun harapan kembali
Sejak ku tatap bintang, aku tau arti ketenangan
Ku lihat bunga, aku tahu arti keindahan
Ku temui cinta, aku tau arti kasih sayang
Ku dapati luka, aku tau arti bertahan
Ku rasa kurang, aku tau arti bersyukur
Lalu saat aku mengerti, mereka tak tau
Saat aku tak bisa, mereka sanggup
Saat aku mau, aku yakin mampu
Inilah formula cepat untuk injeksi semangatku
Jika memang ragaku hanya bisa melukis luka bagimu, ijinkan jiwaku melukis bahagia untukmu
Jika memang tubuhku tak dapat melindungimu, ijinkanlah bayangku menemani setiap langkahmu
Jika suaraku habis tuk berkata cinta padamu, aku pastikan senyumku tak akan habis untukmu
Jika aku lemah untuk membantumu berjuang, biarkanlah kukirimkan kekuatan lewat doaku
Dinginnya malam tak akan sama seperti ruang cintaku yang kosong
Berteriak dalam diam membuat luka berdenyut lebih kencang
Hingga batang otak terpilin lebih dalam hingga kesendirian makin meradang
Bahkan pertanyaan hanya mampu terjawab oleh pertanyaan
Tanpa ada kepastian tersirat bahkan tersurat, hingga terus menanti
Bukan untuk berlari atau pergi, ini aku di ujung haru menahan rindu
Meski batas cakrawala begitu indah, tak pernah dalam ilusi ku lukis batas cinta padamu
Walau kau tikam aku dengan segala tusuk pandangan serta hujam katamu
Tak akan pernah jera ku menunggu hingga kau tersadar bahwa aku yang pantas kau nanti
Kemarilah cinta, dekap lembut hatiku yang gelisah
Tenangkan detak jantungku yang semakin cepat karenamu
Isilah ruang hampa hati dalam suka memerangi duka
Hangatkan kerinduan yang semakin sesak oleh namamu
Jangan pernah kau berlari sendiri, ajak aku bersamamu
Jadilah nyata saat kutangkap bayanganmu
Genggam erat jemariku dan aku siap terbang bersamamu
Siluet wajahmu kan jadi pengobat rinduku
Selamat malam rindu, masihkan kau tertuju pada hati yang sama?
Ku rasa pasti begitu, karena hanya ada namamu dalam benakku.
Namun andai kata tidak, aku cukup bersyukur dengan air mataku
Tiap bagian dari otakku pun teracuni oleh manis senyummu
Apalagi sepasang mata ini, hanya mampu melihat sosokmu di setiap sudut
Kutunggu balas rindumu, di tulusnya doaku
Tak habis pikir aku bertanya, mengapa sejak gelap hingga terang hanya namamu yang terpatri dalam setiap inci keinginanku. Walau kadang tidak semanis impian, tapi kaulah pemanis dalam hidupku.
(Jakarta, 28 Juni 2014, Kekasihmu, Bank Wimbo #wbo)
Sabtu, 28 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Labels
Blogroll
Total Tayangan Halaman
Download
-
Pernahkah di suatu siang yang terik, kalian duduk termenung sambil memandangi wajah kekasih anda dalam photo Hand phone? ditemani lamunan ya...
-
Aku menangis bukan karena cintaku pada-Mu atau kerinduan yang bergejolak yang tak mampu kutanggung dan kuungkapkan Tapi, aku menangis k...
-
Setiap insan yang hidup pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan yang bahagia, tentram, sejahtera, penuh dengan keamanan dan ket...
-
Pikir sebelum bicara Susah sebelum senang Jatuh sebelum berjaya Sedar sebelum terus hanyut Menyanyi biar dari hati Berjanji biar pasti...
-
Kusangka hidupku Selamanya kelam Terbelenggu ikatan tanpa manisnya cinta Memaksa diriku Menapaki jalan Arah yang tak pernah ku mahu ...
-
Jika kau melihat seorang yang daif dan hina Dia adalah diriku penggelandang di antara rapuh dan penyesalan Pencari embun diantara siang d...
-
Sebentar lagi malam akan berlalu Dan pagi datang menghampiri Oh, andai saja malam selalu datang Pastinya aku bahagia detik ini juga Ka...
-
Aku berada di titik terberat Naluri buruk menjadi momok dalam langkahku Titik yang sebenarnya tidak berwarna Bukan hitam atau apapun Mel...
-
Aku ingin melukis sinar mu di hati ku Embun pagi sampaikan pada nya Biarku dekap erat waktu dingin membelenggunya Tahukah engkau wahai ...
-
Aku menangis bukan karena cintaku pada-Mu dan cinta-Mu padaku, atau kerinduan yang menggelegak dan bergejolak yang tak mampu kutang...
0 komentar:
Posting Komentar