Sabtu, 28 Juni 2014

Rinduku Pilu #wbo

Angin daksina menggiringku dalam kegelapan
Cahaya temaram mengasingkan senyumku
Lambaian rumput samar-samar memaki
Bulan pun memendar dalam sajak hitam
Alam raya telah bernyanyi sendu
dalam heningnya waktu
Lukisan malam selalu mengisi siangku
Kehendak hati kutinggalkan kepedihan
Seberkas bahagia tak kunjung menyapa
Biarlah, karena aku akan menyapa
Selamat malam, Cintaku

Kalau memang hari ini terdapat luka, berjanjilah kau akan mengobatinya
Kalau memang hari ini terdapat bahagia, berjanjilah kau akan menjaganya
Hari ini milikmu, kau yang menciptakan indah warna di dalamnya
Meski tidak berpelangi, tapi warnamu cukup mewarnaiku
Kuucapkan terima kasih, sebelum waktu mencampakkanku
Kurindu cinta tulusmu

Harapan muncul karena keyakinan
Kekuatan terbentuk karena kemauan
Kesabaran terlahir karena kejujuran
Keikhlasan tercipta oleh kasih sayang
Kepedulian hadir karena kecintaan
Dan seorang sepertiku akan ada
Di setiap ujung senyum dan ujung tangismu

Indahnya kasih tak bisa membeli dunia
Manisnya cinta tak mampu mengubah takdir
Lembutnya senyum tak dapat menghapus luka
Inilah hidup tentang kalah atau menang
Dan tentang bertahan atau berjuang
Tapi tak harus melukai dan membenci
Tuhan Maha Tau...

Tuhan, sentuh aku agar aku bisa merasakan ketenangan
Tuhan, genggamlah mimpiku agar aku bisa berjuang
Tuhan, peluklah doaku agar orang yang ku sayang bahagia
Tuhan, berikanlah aku rasa pedih agar aku tak hanya bisa melukai
Tuhan, tunjukkan aku kegagalan agar aku tak hanya bisa merendahkan
Tuhan, ijinkan aku menangis agar aku menghargai setiap inci perasaan

Di sudut sini yang jauh dari jangkaumu
Aku terdiam sendiri
Menanti kesempatan yang tak pasti
Berlari mengejar mimpi
Berharap nama seharum melati
Meski tak berdaya, ku rasa mampu
Senyumku lenih terang dari pada lampu
Doaku menggema di ruang kalbu
Dan ku pasrahkan pada Penguasa Rindu
Selamat malam duhai rindu yang mengabdi di dasar hati

Semua tentang keindahan
Semua tentang kemewahan
Semua tentang kenikmatan
Akankah semua tentang pengertian?

Udara untuk menghembuskan nafas perjuangan
Otak untuk memproses informasi yang meresap
Darah untuk kekuatan berjuang
Akankah mereka membawa hatimu menjadi pemenang?

Tak akan pernah kudapati rumus mudah kehidupan
Sebisa mungkin ku tempatkan daya juang pada garis yang tepat
Tentang memberi tanpa sedikitpun harapan kembali

Sejak ku tatap bintang, aku tau arti ketenangan
Ku lihat bunga, aku tahu arti keindahan
Ku temui cinta, aku tau arti kasih sayang
Ku dapati luka, aku tau arti bertahan
Ku rasa kurang, aku tau arti bersyukur

Lalu saat aku mengerti, mereka tak tau
Saat aku tak bisa, mereka sanggup
Saat aku mau, aku yakin mampu
Inilah formula cepat untuk injeksi semangatku

Jika memang ragaku hanya bisa melukis luka bagimu, ijinkan jiwaku melukis bahagia untukmu
Jika memang tubuhku tak dapat melindungimu, ijinkanlah bayangku menemani setiap langkahmu
Jika suaraku habis tuk berkata cinta padamu, aku pastikan senyumku tak akan habis untukmu
Jika aku lemah untuk membantumu berjuang, biarkanlah kukirimkan kekuatan lewat doaku

Dinginnya malam tak akan sama seperti ruang cintaku yang kosong
Berteriak dalam diam membuat luka berdenyut lebih kencang
Hingga batang otak terpilin lebih dalam hingga kesendirian makin meradang
Bahkan pertanyaan hanya mampu terjawab oleh pertanyaan
Tanpa ada kepastian tersirat bahkan tersurat, hingga terus menanti
Bukan untuk berlari atau pergi, ini aku di ujung haru menahan rindu
Meski batas cakrawala begitu indah, tak pernah dalam ilusi ku lukis batas cinta padamu
Walau kau tikam aku dengan segala tusuk pandangan serta hujam katamu
Tak akan pernah jera ku menunggu hingga kau tersadar bahwa aku yang pantas kau nanti

Kemarilah cinta, dekap lembut hatiku yang gelisah
Tenangkan detak jantungku yang semakin cepat karenamu
Isilah ruang hampa hati dalam suka memerangi duka
Hangatkan kerinduan yang semakin sesak oleh namamu

Jangan pernah kau berlari sendiri, ajak aku bersamamu
Jadilah nyata saat kutangkap bayanganmu
Genggam erat jemariku dan aku siap terbang bersamamu
Siluet wajahmu kan jadi pengobat rinduku

Selamat malam rindu, masihkan kau tertuju pada hati yang sama?
Ku rasa pasti begitu, karena hanya ada namamu dalam benakku.
Namun andai kata tidak, aku cukup bersyukur dengan air mataku

Tiap bagian dari otakku pun teracuni oleh manis senyummu
Apalagi sepasang mata ini, hanya mampu melihat sosokmu di setiap sudut
Kutunggu balas rindumu, di tulusnya doaku

Tak habis pikir aku bertanya, mengapa sejak gelap hingga terang hanya namamu yang terpatri dalam setiap inci keinginanku. Walau kadang tidak semanis impian, tapi kaulah pemanis dalam hidupku.

(Jakarta, 28 Juni 2014, Kekasihmu, Bank Wimbo #wbo)

Sabtu, 12 April 2014

Kucari Dirimu


Kupandang langit yg kian gulita
Kucari-cari seberkas cahaya dari bintang timur
setiap sudut kucari
dimana adanya
Namun, ia tetap tidak muncul
kemudian aku menjerit-jerit
berteriak sekuat tenaga
Bintangku
dimana dirimu
aku mencarimu
tampakkan dirimu untukku
tampakkan sayang
Sapalah diri ini
mandikan aku dengan cahayamu
agar ku tak sepi
agar aku tak sendiri
curahkan terangmu
berkilau ke arah hatiku
pancarkanlah sayang!
Singgahlah disini!
Kan kujaga dengan sepenuh kalbu
menuntun langkahku
Menggapai indah di ujung waktu
Bersamamu aku kuat
dan bersamamu aku hebat
Jangan pergi sayang
Aku takut bila hidup tanpa dirimu


(Kucari Dirimu, Jakarta, Jumat, 11 April 2014, Karya : Bank Wimbo)

Kepada kekasih kusampaikan

Hasrat Terpendam



Bila kutahu
Bahasa angin yang menyapa
Sudah ribuan rindu mampu kuterjemahkan
Merubah sunyi menjadi indah
mengepakkan sayap besi ke alam cinta
Dan ingin terbang seperti burung merpati

Dengan kesetiaanmu
Kuantar geloraku yg kian membara
Dirimulah tujuanku

Oh, wanitaku
Sungguh,
ingin kusampaikan hasrat ini
Tersurat manis dalam kertas rinduku

Tidakkah kau ingat
Saat aku cumbu engkau dalam angan
Kupeluk tubuhmu di atas perahu
Kuciumi lehermu yang halus
Dan gairahku kian memanas
Gelombang asmaraku bergerak cepat dari ujung jari hingga otak
Menari-nari ke seluruh pori-pori kulitmu

Oh, Kasihku, kemarilah..
Dekati aku..
Basuhlah tubuh ini dengan pelan
lewati malam yang akan berganti
Hujamkan panah cintamu
Meleburlah dengan ku
Melontarkan sejuta kasih sayang
Melepas asa dalam titik temu
Kemudian geloraku kian menggebu
Hingga titik akhir
Jangan kau akhiri
Sampai kebekuan ku mencair
melebur dalam cawan senggama
Terkapar dalam hangatnya pelukan

Kasih...
Rinduku telah mengangkasa
Mengarungi lautan lepas
Memandang birunya samudera
menemui dikau di pulau impian
Menantang ombak dan badai yang mengganas
Namun aku tak gentar
Meski,
Berbagai perasaan telah berpadu

Kasih..
Bila ku dapat memahami
Bahasa rembulan menerangi malam
Sudah ribuan rindu mampu kutuliskan
Dan malam ini anganku mengembara
Menelusuri setiap lekuk tubuhmu
kuresapi, begitu lezat dalam pandang
Kau memang wanitaku
Janganlah berlalu
Aku tak pernah bosan
Jika setiap waktu bersamamu
Membangun hidup dalam cinta
Dan cinta dalam percintaan
Nyawaku hanya satu
Jika kau ada
Aku ingin bercinta


Kutulis untuk mu kekasih.
(Hasrat Terpendam, Bank Wimbo, Jakarta, Selasa pagi, 8 April 2014)

Kau Tak Pernah Jauh



Di mana pun ku berdiri
Kau kan tetap kuingati
Kau selalu dekat dalam hati ini

Dan tak pernah sehari pun
Hari-hari yang berlalu
Tanpa aku merindu mu kekasihku

Saat kita berjauhan
Jangan ada rasa bimbang
Kerna cinta menyatukan perasaan

Tak mengira detik waktu
Ingin kulafaz selalu
Aku cinta kepadamu

Walau seribu liku di depanku
Akan tetap aku tempuh
Dalam hatiku kau tak pernah jauh

Walaupun terpaksa ku menunggu
Tanpa jemu dan selalu
Sentiasa dekat di hatiku...

Kau membuat hidup ini
Semakin lebih bererti
Kau miliki kelebihan tersendiri

Tak mengira detik waktu
Ingin kulafaz selalu
Aku cinta kepadamu
      Kekasih...
                      kepadamu... kekasih.                    
 Mas Arie & Astie

Ditulis oleh kekasihku
(Kau Tak pernah jauh, Kekasihku, Kuching, Selasa pagi, 8 April 2014)

Yaa Allah, keindahan syairnya dapat kuresapi begitu tulus dia mencintaiku. Tidak dapat kusembunyikan keharuan diri ini. Kucurahkan air mata ini untuknya yaa Tuhan. Ridhoilah kami. Amin

Kekasih Abadi



Setiap kali ku bukakan mata
Hati tersentuh kau hiasi dunia
Syukur kerana Dia mendengar doa-doaku

Baru terasa nikmat percintaan
Indah dibuai beribu khayalan
Semua impian yang ku damba menjadi nyata

Tak perlulah lagi ku bermimpi
Kini kau hadir dalam sedar mencintai
Untuk kekal sehidup semati
Tak perlulah ku memeluk angan
Kini kau ada erat di dalam dakapan
Padamu setiaku berjanji
Kekasih abadi

Jika ditakdirkan pergi bersama
Ambillah hembus nafas terakhirku
Agar tak merasa bagaimana hidup tanpamu

Bersama kita cekal membina
Sebuah istana yang terindah
Di sana kasih kita bersemadi.        
Mas Arie & astie.

(Karya Kekasihku, Kuching, Minggu, 05 April 2014)

Terima kasih kuucapkan, semoga rangkaian kalimatmu ini semakin memperkokoh hatimu dan hatiku.

Ujung Dunia

Pikir sebelum bicara
Susah sebelum senang
Jatuh sebelum berjaya
Sedar sebelum terus hanyut

Menyanyi biar dari hati
Berjanji biar pasti
Hingga ke hujung dunia ini
Pasti adanya suka dan duka
Kamu dan aku
Hingga ke hujung dunia ini
Pasti ada menangis ketawa
Bersama-sama

(hingga ke hujung dunia)
Hingga ke hujung dunia

Aku dan kamu sesuatu
Pantas waktu berlalu
Terimalah seadanya
Tiada apa yang sempurna

Menyanyi biar dari hati
Berjanji ditepati

Walau apa pun yang telah terjadi
Perlu tabah kau hadapi
Segala yang pernah kita lalui
Menjadikan kita yang hari ini                                                        
Mas Ari & Astie


(Dari Kekasihku: Kuching, Minggu, 05 April 2014)

Keperihan Hatiku

Pernahkah di suatu siang yang terik, kalian duduk termenung sambil memandangi wajah kekasih anda dalam photo Hand phone? ditemani lamunan yang indah tentang anda dan dirinya. Tentunya kalian dapat merasakan, bahwa saat memandangi wajah kekasih anda, wajah anda spontan berubah menjadi sangat berseri-seri. Terlebih jika kalian bisa mewujudkan dalam ikatan cincin yang melingkar di jari manis. Tentu, tak terbayangkan lagi, betapa indahnya sepasang kekasih yang demikian. Namun, tiba-tiba impian anda tentang semua itu mendadak buyar bagai ruh tercabut dari jasad anda.

Saya pernah dan saat ini saya merasakan hal itu.

Dan kalian tahu? Bagaimana rasanya cinta yang begitu suci terjaga dalam kasih sayang Allah. Dan ia siap melakukan apa saja demi orang yang dicintainya. Kadang perasaan itu seperti sia-sia dan begitu menyakitkan, saat mendengar berita, mantan dari kekasih anda kembali menghubunginya lalu menyatakan bahwa dia teramat menyesal karena sudah meninggalkannya. Kemudian mantan dari kekasih anda menyelipkan kata-kata manis dengan harapan bisa kembali memiliki kekasih anda. Apa yang akan kalian rasakan? sakitnya tidak terlihat, sangat sulit ditangkap, tetapi tetap bisa dirasakan.

Hingga saya berdoa,
Ya Allah betapa faqirnya jiwa ku, betapa rendahnya kesanggupan ku untuk mendayagunakan akal ku, betapa lemahnya kemampuan ku untuk mengendalikan hati ku, di hadapan rahasia iradah-Mu, di hadapan misteri kehendak-Mu, serta di kandungan luas tak terbatasnya cinta-Mu. Hiburlah diri ini Yaa Robbi

Angin siang meniup lembut menyertai setiap kegundahan yang keluar dari jiwa pemuda dhaif ini. Mengapa?, karena saya akan menorehkan segala derita yang kalian tak sanggup menanggung beban sendirian. Dan Insya Allah saya selalu sanggup hadapi semua ini, karena Allah semata.

Kalau boleh jujur, saat ini ada seorang wanita yang begitu saya kagumi, sangat saya sayangi, dan bahkan teramat sangat saya cintai dan saya sanjung-sanjung dalam setiap pikiran, doa dan pembicaraan. Jika kalian tahu, rasa hati saya melebihi kecintaan saya terhadap diri saya.

Dia adalah wanita yang dilengkapi dengan berbagai kelebihan. Yang menurut saya, dia adalah ciptaan Tuhan yang mendekati sempurna. Dia tidak jelita seperti kebanyakan putri sejagad, tapi lebih tepat kalau saya mengatakan bahwa dia adalah bidadari yang memancarkan sinar keanggunan. Wajahnya yang ayu dibungkus dengan sifat sederhana, santun, tatapan matanya tajam tapi lembut, perangainya begitu perhatian dan penuh hormat. Masya Allah saya selalu kesemsam jika melukiskan keindahan dirinya.

Saya tidak akan menulis semua uneg-uneg hati ini dengan jelas seperti cerpen atau novel-novel yang banyak dibuat oleh penulis hebat. Selain waktu terbatas, juga dikarenakan saya sudah tidak sanggup menahan titisan air mata ketulusan cinta saya kepadanya, yang mungkin menurut kalian (lebay), Tapi biarlah. Kepedihan hati ini cukuplah saya sendiri yang akan menanggung, semoga hal ini menjadi soal pribadi saya untuk sementara waktu. Dan kalian tidak akan mengalami seperti yang saya alami.

Maaf saya tidak detail mencurahkan segala isi hati,
Singkatnya begini, "jika nanti dia tidak lagi mencinta, saya rela untuk kebahagiaannya. Karena betapapun saya mencintainya saya teramat menyadari kalau diri ini tak lebih dari sekedar debu yang tidak sebanding denganya" Tapi saya akan selalu berharap untuk memperoleh cintanya sampai malaikat maut mengatakan, "Aku tidak sampai hati membiarkanmu menderita oleh karena cintamu padanya yang begitu suci, pejamkan matamu dengan tenang dan tidurlah abadi disini, kemudian tersenyumlah, karena Allah meridhoi cintaamu kepadanya walau ia memilih orang lain ketimbang dirimu" Sebenarnya teramat berat bibir ini mengatakan, tapi kecintaan saya kepadanyalah yang membuat saya berani menyampaikan.

“Yaa Allah Yaa Robbi...Inni ashku battisti wa huzni illa ilaika ya Rabbi”, sesungguhnya aku mengeluhkan kesedihan dan duka derita ini tidak kepada siapapun selain Engkau wahai Maha Pengasuh kami.

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah aku mendengar berita itu
Aku tak kuasa menutupi gelisahku
Rasanya hatiku tak percaya
Dia akan kembali menyapamu
Pantaskah jika aku menaruh hati padamu
menggantungkan segala cita-cita bersamamu
Diri ini begitu gusar
cemburu dan rindu menjadi satu
menjadi api keperihan yang mendalam

Kasih,....
Hanya doa yg dapat kupanjatkan
Sekiranya aku tergantikan yang lain
Biarkan aku menjadi sendal di kakimu
walau tidak dapat melindungi wajahmu yang ayu
paling tidak telapak kakimu tidak terluka oleh duri dunia
semoga Tuhan yang maha pengasih
melindungimu

Oh Tuhan,....
kepadamu kupersembahkan
segala derita dan keperihan
Menyatu dalam kesucian
Air mata yang teramat menyakitkan
dalam ijwaku demi cintaku padanya
besarkanlah hatiku
tenggelamkan aku dalam laut kerelaan
agar aku dapat rela
pergi dan tinggal bersamanya

Duhai Tuhan...
Tak dapat kupungkiri
lembut suaranya saat bercanda
begitu membekas dalam risauan

Tuhan,... kini
Hanya Engkau yaa Robbi
Setulus hati aku meminta
Sepenuh hati aku berdoa
untuk kekasihku yang tercinta
Kasihilah dia dan bahagiankan dia
dalam segala kasih-Mu yang Maha Suci

(Kupersembahkan untuk kekasih yang jauh disana, Jakarta, Sabtu, 05 April 2014)
Karya: Bank Wimbo

Kerinduanku



Sebentar lagi malam akan berlalu
Dan pagi datang menghampiri
Oh, andai saja malam selalu datang
Pastinya aku bahagia detik ini juga
Karena rinduku menggelora padamu
Sayang...
Walau kau tolak aku mengetuk pintumu
Aku akan tetap menanti di depannya
Karena hatiku telah terpaut padamu
Kasih pujaan hatiku...
Tenggelamkan aku ke dalam lautan keihklasan cintamu
Hingga tak ada lagi suatu yang menyibukkanku kecuali merindumu
Kuharap engkau mengerti
Perasaan rindu ini menyiksa di hati
Malam ini, aku sendiri tanpamu
Namun, ..
Aku sabar hadapi derita rinduku padamu
Meskipun, aku masih bertanya-tanya
Adakah kau juga merindu seperti halnya aku
Kasih...
Satu hal yang selalu mengganggu langit pikiranku
Hasrat ini tak dapat kubendung lagi
Berjumpa denganmu adalah harapan terbesarku

(Kekasihmu: Bank Wimbo, Jakarta, 02 April 2014)

Jika "Kau" Bertanya, "Cinta" Kujawab "Iya"



Otak dan dadaku terbakar karena cinta
Api ini akan terus berasap
Mengeluarkan ratapan dari dalam jiwaku.
Melalui api ini, setiap waktu akan membara
membakar seratus halaman hatiku yg durjana.
Dan kubiarkan kau mendaki
seribu derajat kebaikan bersamaku
di atas jalan serta dalam hasratmu.

Jika saja bukan karena cintamu,
Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang hina ini
dengan cintamu...
Kerinduanku bersemayam di dalam ketulusan
Dan aku mencari di dalam dirimu
Ada telaga yang menyejukkan

Begitu jelas
Yang kau dengar dan katakakan tentang Cinta,
Adalah keberuntungan yang tak ternilai
Tetapi,
inti dari Cinta
bukanlah untung atau rugi
Bukan pula nasib baik atau buruk
Inti cinta adalah rahasia
Rahasia dibalik rahasia
Dan cinta adalah rahasia yang tak terungkapkan.

Hari demi hari aku terbang bersamamu
Satu detik, menit, jam
Hingga waktu berlalu...
Hanya dirimu yang mengisi diriku
Menyatu...
Dalam kaki-kaki rindu
Melangkah tegar dalam dahaga
Mencari jawab dalam teka-teki hatimu

Sesungguhnya,
ingin selalu kulukiskan
keindahanmu dalam tata bahasa yang ada,
Namun jutaan kata telah habis dan lenyap
Tak mampu menampung
menggambar seluruh cahaya mu nan indah
memancar ke segala arah
memenuhi jagad langit dan bumi

Seperti sore ini...
Bersama angin yang menyapa
Rinduku memberontak dalam diam
Anganku mengembara mencari sukmamu
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Ingin kuciumi harum tubuhmu
Kubasuh kulitmu yang halus
Tapi rindumu tidak ada
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
diam tenang bagai badan tak berdaya

Kini aku begitu gelisah
Dirundung sunyi bersayap duka
bunga kamboja terlempar ke wajahku
Kuratapi hati yang begitu pahit
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Menikam jantungku
Tapi, kau menarikku ke dekat mu.
Apakah maksudmu?
Mana kutahu?

Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam derita ini.
Kukunyah, kumamah dan kutelan
manahan kepedihan mengenangmu,
Bagai ular sanca yang makan dalam diam
Geram mulutku membisu
Meskipun aku tinggal bersembunyi dan tidak bicara lagi,
Kembali ke hadirat kasih abadi
Di pangkuan sang Maha Penyayang
aku jelas dan nyata.
Balutan kafan hangatkan senyumku

Aku menanti dalam kesetiaan
tanda musim semi, entah kapan tiba.
Hingga tanpa nafasmu, aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa dirimu, aku dapat membelai hatimu
Hati ini begitu terasing
Memahami mutiara-mutiara dalam dirimu
Meski menyayat jiwa, Biarlah...
Kesucian hati ini terwujud dalam kerendahan hatiku
Agar sampai dalam jawaban
"Iya" dalam pertanyaan
Adakah kau mencintaiku?

(Kutuliskan syair ini kala waktu menjelang petang, Jakarta, Senin, 31 Maret 2014, Terima kasih ku sampaikan padamu duhai kekasih)

"Relakan Jiwa" Jawaban "Sajak Cintaku" dari Kekasihku Tercinta



Kusangka hidupku
Selamanya kelam
Terbelenggu ikatan tanpa manisnya cinta

Memaksa diriku
Menapaki jalan
Arah yang tak pernah ku mahu dalam hatiku

Kini kau pun hadir
Memberi cahaya
Membangunkan ku dari suramnya mimpi ngeri

Menuntun hatiku ke palung asmara
Seakan ku hidup kembali dari matiku

Engkaulah cinta
Yang selama ini aku cari

Ku Relakan Jiwa
Tuk menjadi penghuni dalam sangkar hatimu
Kerna engkaulah nadi yang menghidupkan aku
Yang mampu melarutkian setiap sepi hatiku

Hati bukan untuk dimiliki
Tapi untuk dicinta dan mencintai
Kurelakan jiwaku padamu

Engkaulah cinta
Yang selama ini aku cari

Ku relakan jiwa
Tuk menjadi penghuni dalam sangkar hatimu
Kerna engkaulah nadi yang menhidupkan aku
Yang mampu melarutkan setiap sepi hatiku

Seandainya waktu
Tak pernah pertemukan aku dengan dirimu
Akan kubiarkan mati hatiku selamanya
Sehingga kau datang membangunkan aku

(Jawaban "Sajak Cintaku", Jakarta, Senin, 31 Maret 2014, Karya : Kekasihku Tercinta, A.R)

Jawaban "Hangat Cintaku" dari Kekasihku



Aku ingin melukis sinar mu di hati ku
Embun pagi sampaikan pada nya
Biarku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah

Semerbak wangi di taman hati
Setulus cintaku pejamkan matamu
Sisakan waktu barang sejenak
Pastikan dirimu ada di detak jantungku

Rebahlah di pusara hati
Agar terlelap tidurmu
Tegarlah menyelami hidup
Dan buang semua kebimbangan

Kala dahagaku
Sejukkan jiwa ini
Cinta tulus darimu

Saat galauku
Kau yang sanggup menenangkan
Sampai badai berlalu

(Jawaban Hangat Cintaku dari Kekasihku Tercinta, Jakarta, Jumat, 28 Maret 2014, Karya : Kekasihku, A.R)

Hangat Cintaku



Duhai kasih....
Jika engkau menyimpan kesengsaraan dalam kebisuan
Jika engkau memendam semacam keperihan diam-diam
Ijinkan aku bertamu ke lubuk hatimu
Relakan aku mampir sejenak ke dasar jiwamu
Sekedar mengendapkan semua kepenatanmu
Biarlah rasaku memenuhi seluruh elemen hidupmu
Kan kuajak engkau bernyanyi
Tentang burung cendrawasih yang indah nan menawan
Terbang mengitari atap hati kita
Agar, di kemudian hari
Tidak ada pagi yang sunyi dari kicau burung pipit
Tidak ada siang yang diliputi bising kendaraan
Tidak ada malam-malam yg berselimutkan kesunyian
Kekasihku, Ijinkan aku mendekapmu
Ada harapan yang begitu dalam
Semoga hangat cinta ini,
kau sambut dengan kerelaan
Merenungi cinta kita yg begitu khusyuk
bertasbih memuji kebesaran Tuhan
Lihatlah... Bukan hanya kita yang bercinta
Karena burung merpatipun juga saling jatuh cinta
Dan aku tidak rela
kau tenggelam di dalam kedukaan.
kemarilah...
resapi hangat cintaku
walau sebentar
semua ini milikmu.

Tertanda: Kekasihmu
(Kekasih yang berharap ketulusan cintamu, Jakarta, Jumat, 28 Maret 2014, Karya : Bank Wimbo)

Sajak Cintaku



Kutulis isi hati ini atas nama Tuhan-ku Allah
Yaa Allah, milik siapa hati ini jika bukan Engkau yaa Robbi
Perkenankan hamba menyusun kata untuk hamba-Mu disana
Dengan kekuatan-Mu, aku berserah diri Yaa Tuhan

Bismillahirohmanirohim

Dengan hati yang penuh cinta aku bersajak
Melukiskan keindahan-keindahan hatiku
Tentang rasa yang kian membara
mematri abadi di dasar sanubari

Tak lepas dari ruang analisamu
Tentu, engkau akan bertanya
Bagaimana cinta ini bisa terjadi
Kasih,
Ia terjadi sendiri
Aku tak tahu kenapa
Aku sekedar menyadari
Bahwa, Tuhan menginginkan demikian

Rasanya setelah menerima cintamu
tak ada lagi yang mengagetkan dalam hidup ini
Tetapi,
Setiap kali menyadari kekurangan dan kerendahanku
aku merasa terbuang ke belantara
Tidak ada pikiran, tidak ada perasaan,
tidak ada suatu apa…..
Hanya kosong melengkapi sunyiku

Aku begitu menyadari
adanya kamu di dalam hidupku ini
Adalah bukti bahwa hati ku mengenalmu
Saat ini raga boleh berjarak
Namun,
Jiwaku selalu dekat denganmu
Tak perlu ditanya lagi siapa yang kucinta
Karena kamulah kekasih dalam takdirku

Terkadang rasa takut ku hadir begitu saja
Lengkap dengan jubah perangnya
Membawa prajurit khawatir, cemburu, cemas, curiga dan kegelisahan
Mereka mendobrak, merobek-robek
dan menusuk
Bongkahan cinta yang kusirami
Aku marah, aku takut, aku gemetar,
namun gagal menyusun pertahanan

Sesungguhnya aku tak ingin bertanya
Seperti apa aku dimatamu
Tapi rasaku kian mengguncang
pemikiran dan nalar
mengacaukan isi jiwaku
lalu mendorong aku menjerit-jerit
Memanggili namamu dalam keterbatasan

Sambil terus memanggil namamu
Deraian air mata menitis tiada henti
Sekarang aku menyadari
Dengan segala kekurangan
Aku tegaskan padamu
Rasa ini lbh dahsyat ketimbang suara kematian

Kasih....
Terimalah kesederhanaan cintaku
Dengan jujur aku sampaikan
"Demi Tuhan aku mencintamu"
Meski kau tak perduli lagi
Cinta ini akan tetap abadi
Sampai tiba kenestapaanku
Dan dalam kematian aku tersenyum
Membawa cintamu karena "Yang Maha Suci"

Demikianlah maka sajakku ini
berani mewakili cintaku padamu
dengan memohon ampun kepada Tuhan-ku (Allah)
Maafkanlah aku
yang berlumur kekurangan
terlalu berani menyayangimu.

(Kekasih yang berharap ketulusan cintamu, Jakarta 28 Maret 2014, Karya : Bank Wimbo)

Alhamdulillah... Terjawab oleh kekasihku "Relakan Jiwa"

Relakan Jiwa

Kusangka hidupku
Selamanya kelam
Terbelenggu ikatan tanpa manisnya cinta

Memaksa diriku
Menapaki jalan
Arah yang tak pernah ku mahu dalam hatiku

Kini kau pun hadir
Memberi cahaya
Membangunkan ku dari suramnya mimpi ngeri

Menuntun hatiku ke palung asmara
Seakan ku hidup kembali dari matiku

Engkaulah cinta
Yang selama ini aku cari

Ku Relakan Jiwa
Tuk menjadi penghuni dalam sangkar hatimu
Kerna engkaulah nadi yang menghidupkan aku
Yang mampu melarutkian setiap sepi hatiku

Hati bukan untuk dimiliki
Tapi untuk dicinta dan mencintai
Kurelakan jiwaku padamu

Engkaulah cinta
Yang selama ini aku cari

Ku relakan jiwa
Tuk menjadi penghuni dalam sangkar hatimu
Kerna engkaulah nadi yang menhidupkan aku
Yang mampu melarutkan setiap sepi hatiku

Seandainya waktu
Tak pernah pertemukan aku dengan dirimu
Akan kubiarkan mati hatiku selamanya
Sehingga kau datang membangunkan aku

(Jawaban "Sajak Cintaku", Jakarta, Senin, 31 Maret 2014, Karya : Kekasihku Tercinta, A.R)

"Thank's for my sweet Love"
“Love Is That Condition In Which The Happiness Of Another Person Is Essential To Your Own” (By: Robert A. Heinlein)

Surat untuk Angsaku



Di tengah kabut malam ini
Diam-diam, kupanggil namamu
Angsaku... dimana kah kau berada
Tidakkah kau rasakan kegundahan ini
Jika cinta mu ada
Harusnya kau memahami kesungguhanku
Sesungguhnya ada yang hendak kusampaikan
tapi kepada siapa kujeritkan
jika hatimu tidak lagi memilihku

Angsaku....
Harus dengan apa aku buktikan keihklasan cinta
agar kau tidak lagi cemas dan sangsi
karena, kau mengoyak nurani ku
duka nestapa tak ada ujungnya
rindu-rindu, katanya kamu rindu
tapi saat aku merindu
hadirmu tak kunjung datang

Angsaku.....
sejujurnya ingin kudengar lagi
ribuan cinta dan janji meluncur dari bibirmu
tapi keberuntungan tidak memihakku
harus ku akui
setiap waktu aku mengingat-ingat dirimu
desah bisikmu yang manja
kata-kata yang penuh kesantunan
membekas abadi dalam hasratku

Angsaku....
Aku menyadari apa arti diriku
Ingin berharap, tapi entahlah
Kadang hati selalu bertanya-tanya
masihkah ada rindu di hatimu?
Masih adakah cinta yang tersisa untuk ku?
Adakah kesudianmu membalas cinta ku?
agar kasih sayang yang kuharapkan
tidak datang hanya sekejap
kemudian menghilang dan meninggalkan kedukaan

Angsaku....
Apa yang kau ucapkan
telah membuat sejuk jiwa ini
meski tiada kupungkiri
resah hatiku selalu berkata
Haruskah rinduku padamu terbalas sepi
Aku mencintaimu lebih dari yang kau rasa


Karya : Bank Wimbo (Surat untuk Angsaku, Jakarta , Jumat, 07 Maret 2014)

Kekasih yang Terkasih



Kedua mata ini tetap mengalirkan air mata,
bila aku katakan
Sesungguhnya aku begitu menyayangimu
Apakah orang yang kasmaran menduga bahwa cinta dapat disembunyikan?
dalam deraian air mata dan kegundahan jiwa sekalipun?
Kalaulah bukan karena besarnya cintaku padamu
tidaklah mungkin aku teteskan air mata ini
dan tak pula terjaga sepanjang malam oleh karena mengingat dirimu
Bagaimana aku pungkiri rasa cinta yang begitu dalam
Diatas gelisah menahan rindu
Sedangkan deraian air mata dan derita sakit menjadi saksi
Yaa Allah, Tuhan-ku
Inikah cinta yang suci?
Cinta yang aku tak sanggup melepasnya
apabila memudar
Serasa kehidupanku telah berakhir
Kekasihku..kau ibarat bunga anggrek
Yang indah nan mengagumkan
Ketahuilah
Kalbu ini telah penuh terisi namamu
Sebenarnya aku malu mengatakannya
Tapi jika tidak ku katakan
Tak kuasa ku tanggung derita ini
Kehormatan cinta ini akan selalu kujaga
Meski cemburu dan curiga membuatku merana
Ah.. Tapi biarlah
Toh, Kerinduanku padamu telah  menorehkan dua garis air mata
Seandainya boleh kukatakan
Air mata ini tidak akan kuakhiri, hingga mata ini buta
Agar cintaku padamu tetap abadi
Yaa Dzuljalali wal Ihkrom
Di atas sajadah dhuha-ku
Doa ini tulus kupanjatkan
Kelak jika mata ini sudah terpejam
Berikan ginjalku padanya.
Supaya hamba bisa tetap menyatu dalam tubuhnya
Menjadi pelipur lara bagi dukanya
Yaa Allah, alangkah beruntungnya jika kami dapat bersatu
Mudah-mudahan Allah yang pengasih dan penyayang mengabulkan pengharapanku ini. Amin

Tertanda: kekasihmu

Karya : Bank Wimbo (Dengan deraian air mata ku tulis bait ini setelah sholat Dhuha. (Jakarta, Rabu,26 feb 2014))

Bingung Judulnya apa


Hemm... Alangkah indah rasa hidupku
Saat waktunya tiba
Kau lebih dekat dari jarak
bercanda dengan manja
Memadu kasih dengan bahagia
Kali ini aku kau buat terpaku
Saat aku memandangi
sosok bidadari dunia seperti dirimu
Kuingin meraih tanganmu
Dan kusentuh dengan bibir ini
Kemudian aku berkata
Tak harus bicara
Cukup lewat rasa
Jangan ada kata
Kalau memang cinta
Tutuplah matamu sayang
Pejamkan beberapa saat
Biar ku nikmati seluruh wangi tubuhmu
Ssssttt diamlah...
Biarkan bahasa tubuh ini yang menjawab
Dengan Imajinasi terindah
Jauh dan tinggi di awan nan jingga
Kali ini aku tak kuasa menahan hasratku
Biarkan aku menciumi leher mu
Biar ku basuh tubuhmu dengan bibirku
Dan aku tersenyum
Kaupun tersenyum
Saat usai aku berkata
Lepaskan kainmu
Biarkan mata ini memandangi
Dan aku menyelam di hamparan kasih sayang


Karya: Bank Wimbo: (Jakarta-Kuching, Serawak: 21 Februari 2014)

Syair ini Cerita Kita


Kutulis syair ini
kala malam begitu hening, bagai ruang di tengah savana
Dan angin mendesah
Menusuk lembut ke dalam rongga tak bertulang
Tiba-tiba terdengar suara
Oleh bebunyian yang tak asing lagi
Suara tek..tek nasi goreng
Memecah keheningan kala itu
Wahai, Kekasih,
aku cinta kepadamu !

Kutulis syair ini
kala langit begitu gelap
Sebuah bintang gemerlapan menatapku
Berkedip-kedip, seolah menawarkan sinar ketulusan
Ah.. Mungkin hanya perasaanku saja
Walau nyata-nyata kupandangi
Keelokan bintang memikat jiwaku
Jauh di luar dugaan,
lolongan anjing samar-samar kudengar
Begitu menakutkan,
tapi menjadi teman ke tiga di tengah perbincangan
Wahai, Kekasih,
kupinang kau menjadi istriku !

Duhai malam
berselimut keindahan
Jangan ganggu kami
Tahukah kalian ?
Dua insan ini, sedang memadu kasih
Di ujung dunia yang entah berada dimana
Dengarlah
Terkadang suaranya begitu lembut dan manja
Santun, pandai dan penuh penghormatan
Terkadang pula menjadi guru yang bercerita soal, negara, politik dan pesawat terbang
Susungguhnya ingin kucurahkan isi hati ini
Tahukah kalian ?
Sepasang angsa ini terperangkap dalam cinta
Cinta yang begitu sederhana
Jenaka dan manis
Bertabur sejuta kasih sayang yang tak tergantikan

Kini tiang cintaku menancap tegas
bagai logam berat gemerlapan
Menatap lautan lepas
Seperti hamparan karpet yang membiru
Seketika itu gelombang dan badai memecah karang
Dan cinta kita
Tak kan kunjung diundurkan.

Kasih, tambatan jiwaku
Ribuan malaikat telah turun
Mengamini doa dan pengharapan kita
Percayalah
kisah yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
Pikiran dan rasa.
Dan rasa paling agung adalah cinta dan sayang
Masya Allah, jika bukan atas kehendak-Nya
Apalah artinya diriku

Kekasih, juwitaku
Kobarkan semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta kuda berlarian
silih berganti
menerobos alam semesta
Gelombang dan badai ibarat
kantong rejeki dan restu
Tapi cinta dan sayang jauh lebih bermakna
Pahamilah rasa ini
Semangat cinta yang kutanam
bagai seribu sayap rajawali
menerbangkan diriku
menerkam kuat hatimu
Selalu tersenyum padaku.

Engkau adalah putri ajaib
dengan berbagai keajaiban
Yang belum sanggup kulukiskan
suara merdumu begitu lembut
bagai angin laut menyisir ke arah ku
Angin mendesahlah untukku
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Agar putri ajaib tergolek lemas dalam pangkuanku
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
Mengumpat di balik pelukan
Dengan air mata yang suci
Kau berbisik: jangan tinggalkan aku !

Suara Adzan berkumandang
Kubayang kehadiranmu begitu berarti
Tak terasa
Aku tersenyum bahagia
Haru bercampur tangis
Wahai, Kekasih
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !

Kasih yang kusayang
Sampai disini aku akhiri renungan cintaku kepadamu
Kalau dituruti toh tak akan ada akhirnya
Dengan ikhlas aku persembahkan kepadamu :

Cintaku kepadamu tulus tanpa memandang segala kekurangan.

(Syair ini Cerita Kita, Jakarta - Kuching, Serawak: Kamis, 20/02/2014) 02.30 WIB, Bank Wimbo #Wbo)

Titik Terberat

Aku berada di titik terberat
Naluri buruk menjadi momok dalam langkahku
Titik yang sebenarnya tidak berwarna
Bukan hitam atau apapun
Melibatkan cinta dan nafsu durjana
Cinta yang lama kurasa, mencekik dan menikam
Nafsuku menggebu seperti pedang bermata dua
Tegakku bukan kokoh
Karena rayap-rayap membuatku rapuh
Hampir saja roboh dan tak berbekas
Sebenarnya aku pernah sadar
Tapi sayang...
Kesadaranku, tidak pernah berdasar
Kala itu, aku berceloteh nakal
"Hai sayang, ... Aku bersumpah, akan setia padamu"
Tapi disaat berlalu, aku begitu menderita
Pahit, getir sekaligus ngilu
Silih berganti tiada bosannya
Benarkah ini proses hidup?
Proses memilih atau memilih Proses
Terpilih atau tidak
Nyatanya, cinta dan nafsu harus dipilih
Ingin sekali, aku melongok ke luar jendela
Sekedar membalut ego dan asaku
Melihat berbagai keindahan yang tak mudah kulukiskan
Indah aku kata cantik
Cantik aku bilang Molek
Ah... begitu sempurna mereka
Aduhai jelita, kemarilah dan cumbu aku
Tidak lama sayang...
Hanya sebentar saja dan sekali jumpa
Barangkali denganmu gejolakku terobati
Boleh saja kau katakan "ini salah"
Bagiku, pertahanan tidak membutuhkan salah dan benar
Melainkan proses hidup untuk hidup
Terlepas dari jeli atau tidak
Hidup memerlukan derita dan bahagia
Dan itu kutemukan di dalam dirimu
Tentang aku, cinta dan nafsuku
Bagian terberat dan menjadi titik terberatku

Penoreh: Bank Wimbo (Titik Terberat, Jakarta, Minggu, 16 Feb, 2014)

Cinta Sejati


Cinta Sejatiku....
Demi hidupku yang berada dalam cinta dan kasih-Mu,
Kejujuran ini adalah milik-Mu
Jika hati ini bahagia saat berdekatan dengan-Mu,
Ia pasti menderita ketika jauh dari-Mu
Sesungguhnya cinta ini tiada pernah terbanding
Oleh apapun yang menyilaukan mataku
Abadi di dasar ketulusan jiwaku
Pergi atau tinggalnya diri-Mu di sisiku
Tak membuatku lupa memuji dan merindu-Mu
Menyebut Asma'-Mu yang Agung

Duhai Tuan dari segala tuan....
Sekelumit cinta ini kuterjemahkan bagi-Mu
Meski tiada apapun yang pantas menalar khasanah kerajaan-Mu
Cintaku tidak hanya terlintas dalam pikiran
Cintaku tidak hanya bernaung dalam Otak
Cintaku tidak hanya bersemayam di hati
Juga tidak hanya di aliran darahku
Tapi merasuk ke sumsum tulang belulangku

Duhai Tuan ku.....
Rasaku di dalam rasa
Terjaga santun dalam ruh insani
Yaa Tuanku.....
betapa sepi dunia tanpa diri-Mu
dan alangkah indahnya dunia bila bersama-Mu
Yaa... Tuan yang ku cinta
Hanya satu, pengharapan kami
Tenggelamkan diriku dalam lautan kasih-Mu

Karya: Bank Wimbo (Jakarta: Jumat, 14 Feb 2014)

Pencarian

Jika kau melihat seorang yang daif dan hina
Dia adalah diriku
penggelandang di antara rapuh dan penyesalan
Pencari embun diantara siang dan malam

Jika kau melihat seorang kecil dan tak berdaya
Dia adalah aku
Pengelana yang tak pernah sanggup mendayagunakan akalnya
Sebagai benalu yang ingin bercahaya dengan sentuhan embun pagi

Pernah kulabuhkan cinta pada malam
tapi gelap membuatku merinding dan ketakutan
akupun berpaling darinya
berganti siang yang kupuja
tak kusadari
panas mentari yang nyata-nyata kudapati

Kurenung sedalam palung di alam rahasia
siang dan malam adalah rahasia yang tak ada jawabnya
secuil wujud dari yang gaib
menjadi perlambang dunia adalah fana

Aku tersimpuh diantara ucapan dzikir
lezatnya iman merasuk ke sumsum tulang dan ruhku
membawa terbang dialam yang tak berbatas
sampai tak kuketahui apakah aku ada atau tiada.

Ketika menurutku aku ada,
kudapati diriku tak berharga.
Saat ku tiada,
kudapati kesejatian diriku adalah dari cahaya Tuhan-ku

Kini ku rasa begitu letihnya diriku
berburu cinta di alam dunia
tunduk dan kembali kepada Ilahi
mencari jejak-jejak yang barangkali terbuang oleh pemiliknya

(Syairku Cerita Diriku: Jakarta, Bank Wimbo #Wbo)

Pesan yang tersembunyi: "Yang nyata itu hakekatnya adalah gaib dan yang gaib itu hakekatnya adalah nyata" (Yaa Allah, sungguh dengan ilmu-Mu lah aku bermohon perlindungan)

Hanya Dia Yang Aku Tuju



Aku menangis bukan karena cintaku pada-Mu
atau kerinduan yang bergejolak yang tak mampu
kutanggung dan kuungkapkan
Tapi, aku menangis karena aku tak akan pernah mampu merengkuh-Mu

Duhai yang kucinta....
Kuhancurleburkan diriku karena-Mu
Demi menatap-Mu, bersama-Mu dan dalam lautan kasih-Mu
Aku menangis karena aku tak kan pernah bisa menyatu dengan-Mu.

Tiada suatu apa yang kini mengisi jiwaku
Kecuali cahaya suci-Mu memenuhi segala rasa dalam diriku
Duhai maha pengasih, Sungguh kurela jika harus menderita
Demi meraih setetes makna yaitu cinta dan kasih-Mu

Maka dalam ketenangan kemilau cahaya-Mu,
biarkan aku memandang-Mu dengan cinta-Mu,
menjadi sekedar hamba-Mu dengan ridha-Mu,
seperti kekasih-Kekasih-Mu yang selalu Kau kasihi.

(Hanya Dia yang Aku Tuju, Jakarta, Bank Wimbo #WBO )

Hamba Allah yang Menghamba



Aku menangis bukan karena cintaku pada-Mu dan cinta-Mu padaku,
atau kerinduan yang menggelegak dan bergejolak yang tak mampu
kutanggung dan ungkapkan.
Tapi, aku menangis karena aku tak akan pernah mampu merengkuh-Mu.
Engkau sudah nyatakan Diri-Mu Sendiri bahwa “semua makhluk akan
musnah kalau Engkau tampakkan wajah-Mu.”
Engkau katakan juga, “Tidak ada yang serupa dengan-Mu.”
Lantas, bagaimanakah aku tanpa-Mu,
Padahal sudah kuhancurleburkan diriku karena-Mu.
Aku menangis karena aku tak kan pernah bisa menyatu dengan-Mu.
Sebab,
Diri-Mu hanya tersingkap oleh diri-Mu Sendiri
Dia-Mu hanya tersingkap oleh Dia-Mu Sendiri
Engkau-Mu hanya tersingkap oleh Engkau-Mu Sendiri,
Sebab,
Engkau Yang Mandiri adalah Engkau Yang Sendiri
Engkau Yang Sendiri adalah Engkau Yang Tak Perlu Kekasih
Engkau Yang Esa adalah Engkau Yang Esa
Engkau Yang Satu adalah Engkau Yang Satu.
Maka dalam ketenangan kemilau membutakan Samudera Pemurnian-Mu,
biarkan aku memandang-Mu dengan cinta-Mu,
menjadi sekedar hamba-Mu dengan ridha-Mu,
seperti Muhammad yang menjadi Abdullah Kekasih-Mu.


(Hamba Allah yang Mengahamba, Jakarta, Karya : Bank Wimbo)

Tentang Hidup



Kuhayati dendang angin yang membisik
Sepucuk surat kulayangkan untuk sampai kepada matahari
Tinta bayangan menulis tentang Hidup
Tersirat dihati mengoyak nurani
Berkata "Bumi masih muram durja"

Tips Membina Rumah Tangga yang Sakînah



Setiap insan yang hidup pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan yang bahagia, tentram, sejahtera, penuh dengan keamanan dan ketenangan atau bisa dikatakan kehidupan yang sakinah, karena memang sifat dasar manusia adalah senantiasa condong kepada hal-hal yang bisa menentramkan jiwa serta membahagiakan anggota badannya, sehingga berbagai cara dan usaha ditempuh untuk meraih kehidupan yang sakinah tersebut.

TIPS MENJAGA CINTA SUAMI DAN ISTRI



Menjaga cinta sumai dan istri merupakan persoalan yang tidak sepele, diantara keduanya harus tercipta hubungan batin yang kuat. Dimana antara yang satu dengan yang lain harus ada sifat saling memahami dan memiliki, berikut ini sekelumit kecil kiat atau tips menjaga cinta suami dan istri, mari disimak bersama.

4 Rahasia Menjaga Cinta

Banyak perempuan kehilangan pria yang mereka cintai karena mereka terlalu posesif dengan cinta dan kurang mencintai diri sendiri.

Cara paling cepat untuk membuat pasangan kehilangan minat terhadap Anda adalah dengan membuatnya sebagai prioritas utama. Anda tak bisa lepas memikirkan dirinya, merasa tertekan jika ia tidak menghubungi, memeriksa akun media sosialnya, sampai menunggunya di depan kantor.