Sabtu, 12 April 2014

Hasrat Terpendam



Bila kutahu
Bahasa angin yang menyapa
Sudah ribuan rindu mampu kuterjemahkan
Merubah sunyi menjadi indah
mengepakkan sayap besi ke alam cinta
Dan ingin terbang seperti burung merpati

Dengan kesetiaanmu
Kuantar geloraku yg kian membara
Dirimulah tujuanku

Oh, wanitaku
Sungguh,
ingin kusampaikan hasrat ini
Tersurat manis dalam kertas rinduku

Tidakkah kau ingat
Saat aku cumbu engkau dalam angan
Kupeluk tubuhmu di atas perahu
Kuciumi lehermu yang halus
Dan gairahku kian memanas
Gelombang asmaraku bergerak cepat dari ujung jari hingga otak
Menari-nari ke seluruh pori-pori kulitmu

Oh, Kasihku, kemarilah..
Dekati aku..
Basuhlah tubuh ini dengan pelan
lewati malam yang akan berganti
Hujamkan panah cintamu
Meleburlah dengan ku
Melontarkan sejuta kasih sayang
Melepas asa dalam titik temu
Kemudian geloraku kian menggebu
Hingga titik akhir
Jangan kau akhiri
Sampai kebekuan ku mencair
melebur dalam cawan senggama
Terkapar dalam hangatnya pelukan

Kasih...
Rinduku telah mengangkasa
Mengarungi lautan lepas
Memandang birunya samudera
menemui dikau di pulau impian
Menantang ombak dan badai yang mengganas
Namun aku tak gentar
Meski,
Berbagai perasaan telah berpadu

Kasih..
Bila ku dapat memahami
Bahasa rembulan menerangi malam
Sudah ribuan rindu mampu kutuliskan
Dan malam ini anganku mengembara
Menelusuri setiap lekuk tubuhmu
kuresapi, begitu lezat dalam pandang
Kau memang wanitaku
Janganlah berlalu
Aku tak pernah bosan
Jika setiap waktu bersamamu
Membangun hidup dalam cinta
Dan cinta dalam percintaan
Nyawaku hanya satu
Jika kau ada
Aku ingin bercinta


Kutulis untuk mu kekasih.
(Hasrat Terpendam, Bank Wimbo, Jakarta, Selasa pagi, 8 April 2014)

0 komentar:

Posting Komentar