Sabtu, 12 April 2014

Surat untuk Angsaku



Di tengah kabut malam ini
Diam-diam, kupanggil namamu
Angsaku... dimana kah kau berada
Tidakkah kau rasakan kegundahan ini
Jika cinta mu ada
Harusnya kau memahami kesungguhanku
Sesungguhnya ada yang hendak kusampaikan
tapi kepada siapa kujeritkan
jika hatimu tidak lagi memilihku

Angsaku....
Harus dengan apa aku buktikan keihklasan cinta
agar kau tidak lagi cemas dan sangsi
karena, kau mengoyak nurani ku
duka nestapa tak ada ujungnya
rindu-rindu, katanya kamu rindu
tapi saat aku merindu
hadirmu tak kunjung datang

Angsaku.....
sejujurnya ingin kudengar lagi
ribuan cinta dan janji meluncur dari bibirmu
tapi keberuntungan tidak memihakku
harus ku akui
setiap waktu aku mengingat-ingat dirimu
desah bisikmu yang manja
kata-kata yang penuh kesantunan
membekas abadi dalam hasratku

Angsaku....
Aku menyadari apa arti diriku
Ingin berharap, tapi entahlah
Kadang hati selalu bertanya-tanya
masihkah ada rindu di hatimu?
Masih adakah cinta yang tersisa untuk ku?
Adakah kesudianmu membalas cinta ku?
agar kasih sayang yang kuharapkan
tidak datang hanya sekejap
kemudian menghilang dan meninggalkan kedukaan

Angsaku....
Apa yang kau ucapkan
telah membuat sejuk jiwa ini
meski tiada kupungkiri
resah hatiku selalu berkata
Haruskah rinduku padamu terbalas sepi
Aku mencintaimu lebih dari yang kau rasa


Karya : Bank Wimbo (Surat untuk Angsaku, Jakarta , Jumat, 07 Maret 2014)

0 komentar:

Posting Komentar