Sabtu, 12 April 2014

Keperihan Hatiku

Pernahkah di suatu siang yang terik, kalian duduk termenung sambil memandangi wajah kekasih anda dalam photo Hand phone? ditemani lamunan yang indah tentang anda dan dirinya. Tentunya kalian dapat merasakan, bahwa saat memandangi wajah kekasih anda, wajah anda spontan berubah menjadi sangat berseri-seri. Terlebih jika kalian bisa mewujudkan dalam ikatan cincin yang melingkar di jari manis. Tentu, tak terbayangkan lagi, betapa indahnya sepasang kekasih yang demikian. Namun, tiba-tiba impian anda tentang semua itu mendadak buyar bagai ruh tercabut dari jasad anda.

Saya pernah dan saat ini saya merasakan hal itu.

Dan kalian tahu? Bagaimana rasanya cinta yang begitu suci terjaga dalam kasih sayang Allah. Dan ia siap melakukan apa saja demi orang yang dicintainya. Kadang perasaan itu seperti sia-sia dan begitu menyakitkan, saat mendengar berita, mantan dari kekasih anda kembali menghubunginya lalu menyatakan bahwa dia teramat menyesal karena sudah meninggalkannya. Kemudian mantan dari kekasih anda menyelipkan kata-kata manis dengan harapan bisa kembali memiliki kekasih anda. Apa yang akan kalian rasakan? sakitnya tidak terlihat, sangat sulit ditangkap, tetapi tetap bisa dirasakan.

Hingga saya berdoa,
Ya Allah betapa faqirnya jiwa ku, betapa rendahnya kesanggupan ku untuk mendayagunakan akal ku, betapa lemahnya kemampuan ku untuk mengendalikan hati ku, di hadapan rahasia iradah-Mu, di hadapan misteri kehendak-Mu, serta di kandungan luas tak terbatasnya cinta-Mu. Hiburlah diri ini Yaa Robbi

Angin siang meniup lembut menyertai setiap kegundahan yang keluar dari jiwa pemuda dhaif ini. Mengapa?, karena saya akan menorehkan segala derita yang kalian tak sanggup menanggung beban sendirian. Dan Insya Allah saya selalu sanggup hadapi semua ini, karena Allah semata.

Kalau boleh jujur, saat ini ada seorang wanita yang begitu saya kagumi, sangat saya sayangi, dan bahkan teramat sangat saya cintai dan saya sanjung-sanjung dalam setiap pikiran, doa dan pembicaraan. Jika kalian tahu, rasa hati saya melebihi kecintaan saya terhadap diri saya.

Dia adalah wanita yang dilengkapi dengan berbagai kelebihan. Yang menurut saya, dia adalah ciptaan Tuhan yang mendekati sempurna. Dia tidak jelita seperti kebanyakan putri sejagad, tapi lebih tepat kalau saya mengatakan bahwa dia adalah bidadari yang memancarkan sinar keanggunan. Wajahnya yang ayu dibungkus dengan sifat sederhana, santun, tatapan matanya tajam tapi lembut, perangainya begitu perhatian dan penuh hormat. Masya Allah saya selalu kesemsam jika melukiskan keindahan dirinya.

Saya tidak akan menulis semua uneg-uneg hati ini dengan jelas seperti cerpen atau novel-novel yang banyak dibuat oleh penulis hebat. Selain waktu terbatas, juga dikarenakan saya sudah tidak sanggup menahan titisan air mata ketulusan cinta saya kepadanya, yang mungkin menurut kalian (lebay), Tapi biarlah. Kepedihan hati ini cukuplah saya sendiri yang akan menanggung, semoga hal ini menjadi soal pribadi saya untuk sementara waktu. Dan kalian tidak akan mengalami seperti yang saya alami.

Maaf saya tidak detail mencurahkan segala isi hati,
Singkatnya begini, "jika nanti dia tidak lagi mencinta, saya rela untuk kebahagiaannya. Karena betapapun saya mencintainya saya teramat menyadari kalau diri ini tak lebih dari sekedar debu yang tidak sebanding denganya" Tapi saya akan selalu berharap untuk memperoleh cintanya sampai malaikat maut mengatakan, "Aku tidak sampai hati membiarkanmu menderita oleh karena cintamu padanya yang begitu suci, pejamkan matamu dengan tenang dan tidurlah abadi disini, kemudian tersenyumlah, karena Allah meridhoi cintaamu kepadanya walau ia memilih orang lain ketimbang dirimu" Sebenarnya teramat berat bibir ini mengatakan, tapi kecintaan saya kepadanyalah yang membuat saya berani menyampaikan.

“Yaa Allah Yaa Robbi...Inni ashku battisti wa huzni illa ilaika ya Rabbi”, sesungguhnya aku mengeluhkan kesedihan dan duka derita ini tidak kepada siapapun selain Engkau wahai Maha Pengasuh kami.

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah aku mendengar berita itu
Aku tak kuasa menutupi gelisahku
Rasanya hatiku tak percaya
Dia akan kembali menyapamu
Pantaskah jika aku menaruh hati padamu
menggantungkan segala cita-cita bersamamu
Diri ini begitu gusar
cemburu dan rindu menjadi satu
menjadi api keperihan yang mendalam

Kasih,....
Hanya doa yg dapat kupanjatkan
Sekiranya aku tergantikan yang lain
Biarkan aku menjadi sendal di kakimu
walau tidak dapat melindungi wajahmu yang ayu
paling tidak telapak kakimu tidak terluka oleh duri dunia
semoga Tuhan yang maha pengasih
melindungimu

Oh Tuhan,....
kepadamu kupersembahkan
segala derita dan keperihan
Menyatu dalam kesucian
Air mata yang teramat menyakitkan
dalam ijwaku demi cintaku padanya
besarkanlah hatiku
tenggelamkan aku dalam laut kerelaan
agar aku dapat rela
pergi dan tinggal bersamanya

Duhai Tuhan...
Tak dapat kupungkiri
lembut suaranya saat bercanda
begitu membekas dalam risauan

Tuhan,... kini
Hanya Engkau yaa Robbi
Setulus hati aku meminta
Sepenuh hati aku berdoa
untuk kekasihku yang tercinta
Kasihilah dia dan bahagiankan dia
dalam segala kasih-Mu yang Maha Suci

(Kupersembahkan untuk kekasih yang jauh disana, Jakarta, Sabtu, 05 April 2014)
Karya: Bank Wimbo

0 komentar:

Posting Komentar