Sabtu, 12 April 2014

Tentang Hidup



Kuhayati dendang angin yang membisik
Sepucuk surat kulayangkan untuk sampai kepada matahari
Tinta bayangan menulis tentang Hidup
Tersirat dihati mengoyak nurani
Berkata "Bumi masih muram durja"



Sebagian mereka ada yang beranggapan aneh
Sebagian lagi ada yang menganggap remeh
Namun tiada kuhiraukan
Tetap menulis tentang hidup yang harus kujalani

Disana awan telah menghitam
Meliputi jagad yang masih muram
Kehidupan memang aneh bagi yang merasa aneh
Hidup memang remeh bagi yang remeh
Hidup terasa hampa bagi yang hampa
Namun terkadang ada suka bagi yang bahagia
Menjadi bukti bahwa hidup bukan retorika belaka

Banyak kisah dibalik indahnya hidup
tentangmu, tentangku dan tentang kita
Terbuai dalam gesekan melodi yang berpadu
Kau berperan keji, aku berwatak durjana
Aku berperan pengiba, Kau berwatak pengasih
Masing-masing melangkah diatas jalan yang ditentukan

Bukan kau dan aku yang menjadi penentu
Bukan dia atau mereka yang menjadi pemasti
Tapi Tuhan menjadi pengendali mutlak atas kita
Atas Suka duka kita
susah senang kita
jatuh dan bangun kita
juga hidup dan mati kita
Semua Tuhan yang Maha Tahu

Kini bumi masih muram
Karna suratku belum terbuka untuk dibawa terbang
sampai kepada matahari pagi


(Tentang Hidup, Jakarta, Karya:Wimbo)

0 komentar:

Posting Komentar